7 Tokoh sejarah Indonesia yang Masih Menjadi misteri
Mungkin banyak
pelaku sejarah Indonesia yang tidak tercatat dalam sejarah dan atau juga
sengaja disembunyikan untuk suatu kepentingan. Dan ada juga terbunuh
dan tidak diketahui keberadaannya secara pasti kapan dan dimana dia
mati, sehingga menimbulkan pertanyaan serta misteri benar atau tidaknya
pahlawan tersebut. Berikut 7 Tokoh sejarah Indonesia yang masih menjadi
misteri sampai sekarang:
2. Gunadarma
1. Tan Malaka
Tan Malaka
adalah Salah satu tokoh yang tidak dikenal masyarakat luas di Indonesia.
Karena ia merupakan sosok pahlawan yang sering petualangan ke berbagai
negara, menjadi sosok yang paling dicari oleh Belanda dan banyak negara
lain. Selain itu, pada masa revolusi kemerdekaan keberadaannya selalu
dicari oleh para pejuang –termasuk oleh Bung Karno. Ia sukar ditemukan,
karena pintar melakukan penyamaran. Sosoknya selalu misterius dan tidak
banyak yang mengenal dengan pasti seperti apa sosok yang bernama asli
Sutan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka itu.
Namun sayangnya
keberadaan dari tokoh aliran kiri ini hilang secara misterius dalam
pergolakan revolusi kemerdekaan. Konon kabarnya Tan Malaka dibunuh pada
21 Februari 1949 atas perintah Letda Soekotjo dari Batalyon Sikatan,
Divisi Brawijaya di daerah Kediri, Jawa Timur. Hingga kini makamnya
tidak pernah bisa ditemukan.2. Gunadarma
Borobudur dan
Gunadarma adalah dua nama yang tidak bisa terpisahkan. Dalam sejumlah
literatur, Candi Borobudur diarsiteki oleh sekelompok kaum atau
sekelompok brahmana yang meletakkan dasar pada sebuah tempat pemujaan
nya dan kemudian entah beberapa waktu kemudian (kemungkinan bisa
puluhan, ratusan atau malah ribuan) dibuatkan sebuah proyek raksasa,
pemberian sebuah “kulit” yang katanya dikepalai oleh seorang arsitek
bernama Gunadarma.
Sedangkan siapa
sebenarnya sekelompok kaum brahmana yang terdahulu tidak diketemukan
catatan resmi tentang mereka, kemudian cerita tentang kepala penanggung
jawab mega proyek pembuatan “kulit” situs tersebut yaitu Gunadarma juga
tidak ada sebuah keterangan resmi mengenainya, bisa jadi kata Gunadarma
merupakan sebuah kata simbol dan bukan sebuah nama seseorang.
Kalau memang
benar Gunadarma yang mengarsiteki pembangunan Candi Borobudur, maka
perlu kita acungi jempol bagaimana Gunadarma melakukan perencanaan yang
tepat dengan kondisi teknologi yang pada saat itu belum begitu canggih.
Namun sampai saat ini nama Gunadarma dan Borobudur itu sendiri masih
menjadi misteri yang belum bisa diungkapkan hingga
sekarang.(wikipedia.org)
3. Supriyadi
Siapa yang
tidak kenal dengan pahlawan satu ini. Kalau Anda tidak tahu berarti
nilai sejarah Anda benar benar mengecewakan,hehehe… Supriyadi adalah
pahlawan nasional Indonesia, pemimpin pemberontakan pasukan Pembela
Tanah Air (PETA) terhadap pasukan pendudukan Jepang di Blitar pada
Februari 1945. Ia ditunjuk sebagai menteri keamanan rakyat pada kabinet
pertama Indonesia, tapi entah kenapa tidak pernah muncul untuk menempati
jabatan tersebut.
Pada waktu itu,
Supriyadi memimpin sebuah pasukan tentara bentukan Jepang yang
beranggotakan orang orang Indonesia. Karena kesewenangan dan
diskriminasi tentara Jepang terhadap tentara PETA dan rakyat Indonesia,
Supriyadi gundah. Ia lantas memberontak bersama sejumlah rekannya sesama
tentara PETA. Namun pemberontakannya tidak sukses. Pasukan pimpinan
Supriyadi dikalahkan oleh pasukan bentukan Jepang lainnya, yang disebut
Heiho.
Kabar yang
berkembang kemudian, menyatakan Supriyadi tewas. Tetapi, hingga kini
tidak ditemukan mayat dan kuburannya. Oleh karena itu, meski telah
dinobatkan sebagai pahlawan nasional oleh pemerintah, keberadaan
Supriyadi tetap misterius hingga kini. Sejarah yang ditulis pada
buku-buku pelajaran sekolah pun menyebut Supriyadi hilang.
Namun yang
membikin sosok Supriyadi semakin misterius adalah banyaknya kemunculan
orang-orang yang mengaku sebagai Supriyadi. Salah satu yang cukup
kontroversial adalah sebuah acara pembahasan buku ‘Mencari Supriyadi,
Kesaksian Pembantu Utama Bung Karno’, yang diadakan di Toko Buku
Gramedia di Jalan Pandanaran Semarang. Dalam acara itu, seorang pria
sepuh bernama Andaryoko Wisnu Prabu membuka jati diri dia sesungguhnya.
Dia mengaku sebagai Supriyadi, dan kini berusia 88 tahun.
4. Perobek Bendera Belanda di Hotel Oranje
Peristiwa 10
November 1945 tentu tidak lepas dari dipicunya oleh salah satu peristiwa
yang paling heroik, yaitu perobekan bendera Belanda di atas Hotel
Oranje. Kisah ini dipicu tersiarnya sebuah kabar bahwa di Hotel Oranje
di Tunjungan telah dikibarkan bendera Belanda merah-putih-biru oleh
Mr.Ploegman. Tentu saja hal tersebut tidak diterima oleh para arek-arek
Suroboyo yang merasa pengibaran bendera tersebut dianggap sebagai
penghinaan sebagai bangsa yang merdeka.
Pada akhirnya
Mr. Ploegman dibunuh oleh seorang pemuda yang mendekati dirinya tanpa
dia ketahui dan menusukkan pisaunya bertubi-tubi. Pada saat itu Mr.
Ploegman menghadapi ribuan massa di depan hotel yang menuntut penurunan
bendera triwarna tersebut. Pada saat itu teriakan untuk menurunkan
bendera kian membahana. Sejumlah pemuda telah membawa tangga untuk naik
ke atap hotel, terdapat 8 sampai 10 pemuda. Dari atap ada yang naik ke
tiang bendera dalam gemuruh teriakan, lalu bagian biru bendera itu pun
dirobek, dan jadilah kini Sang Merah Putih yang berkibaran di angkasa.
Lalu yang
menjadi pertanyaan adalah siapakah yang menjadi perobek bendera
tersebut? Dalam kondisi yang sangat kacau dan penuh massa, tentu tidak
mudah bagi para saksi sejarah untuk mengetahui secara pasti siapakah
yang melakukannya.???
5. Ki Panji Kusmin
Awal cerita adalah ketika pada bulan agustus 1968,sebuah majalah sastra memuat sebuah cerpen yang berjudul ‘Langit Makin Mendung’
yang dikarang oleh Ki Panji Kusmin (diduga ini nama samaran). Cerpen
ini bercerita tentang Nabi Muhammad yang memohon izin kepada Tuhan untuk
menjenguk umatnya. Disertai malaikat Jibril, dengan menumpang Buroq,
Nabi mengunjungi Bumi. Namun Buroq bertabrakan dengan satelit Sputnik
sehingga Nabi serta Malaikat Jibril terlempar dan mendarat di atas
Jakarta. Di situ Nabi menyaksikan betapa umatnya telah menjadi umat yang
bobrok. Cerpen ini adalah sindiran terhadap masyarakat luas yang
banyak”menyimpang” dari agama,pada waktu yang belum jauh berselang dari
terjadinya Tragedi 1965.
Namun akibat
penerbitan Cerpen yang bikin heboh ini, Ki Panji Kusmin dituduh telah
melakukan penodaan terhadap agama karena mempersonifikasikan Tuhan, Nabi
Muhammad, dan Malaikat Jibril. Tanpa ampun lagi H.B. Jassin selaku
penanggung jawab majalah itu dibawa ke pengadilan dan dipaksa untuk
mengungkap siapa sebenarnya Ki Panji Kusmin. H.B. Jassin menolak untuk
mengungkap jati diri Ki Panji Kusmin. Untuk itu ia dituntut Pengadilan
Tinggi Medan dan divonis in absentia berupa kurungan selama satu tahun
dan masa percobaan dua tahun.
Dan sampai saat ini pun identitas dari Ki Panji Kusmin tidak terungkap Hingga wafatnya H.B. Jassin
6. Penulis Buku Darmogandhul
6. Penulis Buku Darmogandhul
Mungkin di
antara karya-karya sastra kuno berbahasa Jawa, kitab Darmogandhul adalah
salah satu sastra Jawa yang sangat kontroversial. Selain isinya banyak
memutarbalikkan ajaran agama tertentu, juga kitab ini sarat dengan
sejumlah keganjilan-keganjilan sejarah sebenarnya.
Walaupun
menggunakan latar belakang kisah runtuhnya Majapahit dan berdirinya
kerajaan Demak Bintara, namun kisah Darmogandhul mencuatkan hal-hal yang
tidak masuk akal pada zamannya. Hal ini didapati pada untaian kisah
berikut:
… wadya Majapahit ambedili, dene wadya Giri pada pating jengkelang ora kelar nadhahi tibaning mimis, …
Maksudnya:
pasukanMajapahit menembak dengan senapan, sedangkan pasukan Giri
berguguran akibat tidak kuat menerima timah panas. Apakah zaman itu
sudah digunakan senjata api dalam berperang? Hal tersebut tidak mungkin
sebab senjata api baru dikenal sejak kedatangan bangsa Eropa ke bumi
Nusantara. Darmogandhul ditulis setelah kedatangan bangsa Eropa, bukan
pada saat peralihan kekuasaan dari Majapahit ke Demak Bintara.
Lalu siapakah
sebenarnya penulis kitab ini? Sampai saat ini belum ada yang bisa
menunjukkan secara pasti siapakah pengarang kitab ’ngawur’ ini. Namun
dari sejumlah analisis tulisan dan latar belakang sejarah dalam kitab
itu, Darmogandhul ditulis pada masa penjajahan Belanda. Penulis
Darmogandul bukan orang yang tahu persis sebab-sebab keruntuhan
Majapahit yakni Perang Paregreg yang menghancurkan sistem politik dan
kekuasaan Majapahit, juga hilangnya pengaruh agama Hindu. Kitab
Darmogandhul diduga hanya produk rekayasa sastra Jawa yang dipergunakan
untuk kepentingan penjajah Belanda.
7. Imam Sayuti alias Tebo
Suatu hari,
pada 1970 hiduplah sepasang suami-istri Fai dan Nasikah di lereng Gunung
Watungan, Desa Wuluhan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur.
Fai bekerja sebagai kuli bangunan, istrinya membantu mencari kayu di
hutan Ambulu. Masih pengantin baru, konon mereka belum sempat
berhubungan suami-istri, Fai pergi ke kota untuk bekerja di proyek. Fai
pun pamit untuk jangka waktu lama.
Ternyata, baru
tiga hari pamitan, ‘Fai’ pulang lagi menemui Nasikah. (Dipercaya sebagai
gendruwo atau makhluk halus. Postur, cara bicara, suara, dan
perilakunya persis Fai, sang suami asli). Nah, si gendruwo yang menyamar
sebagai Fai ini kemudian menyetubuhi Nasikah.
Nasikah, wanita
desa itu, tenang-tenang saja karena menganggap ‘laki-laki’ itu suaminya
yang sah. Bulan ketujuh Nasikah hamil, Fai palsu pamit. Datanglah Fai
yang asli. Maka gegerlah sudah keluarga baru ini. Untung saja, ulama
terkemuka di Ambulu meminta Fai untuk bersabar karena istrinya tidak
selingkuh. Ada pesan atau isyarat spiritual yang terjadi dengan
istrinya. Lalu, lahirlah bayi penuh rambut di tubuh dengan bintik-bintik
merah. Orang tuanya memberi nama Imam Sayuti. Tapi laki-laki kekar ini
diberi nama gaib, Tebo, sesuai dengan petunjuk ‘dari langit’. Tebo
kemudian diasuh oleh pasangan suami-istri ini layaknya anak mereka
sendiri.
Sosok ini cukup
menarik perhatian ketika Tebo dititipkan oleh manajer Wahana Misteri
(penyelenggara pameran yang berkaitan dengan hal-hal gaib) pada tahun
1990 dan menjadi bintang pameran di sana. Akhirnya kontroversi
keberadaan sosok ini merebak.
Tentu suatu hal
yang ganjil jika ada makhluk alam lain bisa ’bersetubuh’ dengan manusia
dan melahirkan manusia ’gado-gado’. Hingga saat ini belum ada
penelitian yang lebih ilmiah untuk membuktikan keberadaan ’makhluk’ ini.
0 komentar:
Posting Komentar